Banyaknya peninggalan sejarah yang ada di Magelang mengakibatkan Magelang memiliki banyak potensi wisata sejarah yang dapat dikembangkan. Candi Borobudur, misalnya. Salah satu candi peninggalan Budha ini mempunyai daya tarik yang kuat di mata para wisatawan baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Kemegahan dan juga sejarah yang unik mengakibatkan candi ini banyak dikunjungi wisatawan. Selain itu, masih terdapat candi-candi lain dengan daya tarik sejarah yang tak kalah menarik.
Berikut Rekomendasi Tempat wisata yang kaya sejarah di Magelang
Candi Mendut
Lokasinya hanya berjarak sekitar 3km dari Candi Borobudur. Sumber dari salah satu ilmuwan mengatakan bahwa Candi Mendut ini justru berusia lebih tua dari Candi Borobudur. Candi ini juga menyimpan banyak sekali cerita, yang tertuang dalam relief di dinding tubuh candi. Relief tersebut menceritakan mengenai kisah-kisah yang sangat menarik jika diselami lebih dalam.
Berbeda dengan candi borobudur, harga tiket masuk candi Mendut masih berkisar di harga Rp 10.000 per orang sementara untuk parkir roda dua dihargai Rp 2.000 dan untuk roda empat dihargai Rp 4.000. Dengan harga yang terjangkau, wisatawan sudah dapat belajar sejarah dan melihat relief candi Budha ini. Fasilitas yang disediakan juga cukup lengkap, seperti tersedianya toilet, lahan parkir yang luas, dan juga warung makan dan minum di sekitar candi.
Candi Pawon
Kata ‘pawon’ dalam bahasa jawa memiliki makna sebagai dapur atau tempat memasak. Nah, istilah tersebut dalam situs peninggalan ini diartikan sebagai pawuan atau tempat menaruh awu. Pada akhirnya candi ini dipercaya sebagai tempat penyimpanan abu jenazah Raja Indra. Tak hanya itu, konon katanya candi ini juga merupakan tempat penyimpanan senjata Dewa Indra.
Harga tiket untuk memasuki Candi Pawon ini juga tergolong terjangkau. Untuk wisatawan domestik hanya sebesar Rp 10.000 saja sedangkan untuk wisatawan mancanegara dihargai sekitar Rp 20.000. Untuk parkir roda dua sebesar Rp 2.000 dan untuk roda 4 sebesar Rp 5.000. Dengan harga tiket masuk tersebut kalian juga sudah mendapatkan pemandangan alam disekitar candi. Kalian juga bisa bersepeda ataupun juga berbelanja di toko souvenir.
Candi Selogriyo
Berbeda denagn kedua candi yang telah dijelaskan diatas, candi selogriyo ini letaknya jauh dari pemukiman warga. Di dekat candi, kalian juga dapat menemukan sebuah mata air yang berupa pancuran. Konon katanya, warga sekitar mennggunakan mata air tersebut untuk menyembuhkan berbagai penyakit dan membuat awet muda. Hal tersebut juga lah yang menyebabkan masyarakat mengunjungi Candi Selogriyo. Terkadang mereka juga ingin membuktikan mitos yang beredar tersebut.
Untuk dapat mengeksplor Candi Selogriyo ini kalian hanya memerlukan uang sebsar Rp 5.000 saja dan Rp 2.000 untuk parkir kendaraan roda dua. Sedangkan untuk roda empat hanya Rp 5.000 saja. Di candi ini juga terdapat fasilitas gazebo dan juga tempat duduk sehingga wisatawan akan merasa nyaman saat ingin menikmati suasana candi Selogriyo ini. Untuk jam bukanya, Candi Selogriyo ini buka pukul 08.00 dan tutup pada pukul 16.00 WIB.
Jika Anda bosan dengan candi-candi atau bahkan sudah pernah berkunjung ke tempat wisata candi borobudur, namun masih mencari tempat wisata sejarah lain, tidak perlu bingung, Anda bisa mengunjungi Bukit Rhema. Di Bukit Rhema ini atau yang lebih dikenal masyarakat dan warga sekitar sebagai gereja ayam, Anda juga mendapatkan pengalaman menyelami sejarah mulai dari berdirinya gedung sampai saat ini. Penjelasan sejarahnya pun juga dikemas dengan menarik oleh penjelasan guide yang akan menemani bekeliling gedung bukit rhema. Eitts, guide ini tidak berbayar loo, sudah include dalam tiketnya yang harganya cukup dengan Rp 25.000 saja.
2 comments